Minggu, 18 Desember 2011

waktu terbatu

Kali ini ia berjalan terlalu cepat. Bahkan tak dapat seorangpun menyadarinya. Ia mungkin telah datang. Datang bersama rasa yang ragu. Hari telah berganti. Lembaran baru telah terbuka. Menguak semua rahasia alam yang tersimpan abadi.
Waktu.. Kini iapun terhenti. Waktu.. yang buatku jadi beku. Waktu.. yang berikanku hari. Waktu.. ia tak berputar. Ia diam. Waktu.. yang kan buatku terpuruk. dan waktu.. yang kan buatku hancur. Waktu itu yang terbatu.
Sebuah ilusi yang berbeda. Hanya waktu yang dapat ungkap. Ungkap semua rahasia yang terpendam. Dalam. Dalam relung angan dan imaji diri yang terus menari dalam khayalan. Waktu yang kan jawab semua tanya kini dan lalu. Dapatkah waktu bersamaku? Walau sekejap. Walau sebentar. Hanya anganku menari menunggu kedatangan sang waktu. Gelisah mendamba waktu yang terbatu di ujung sebuah masa.
Waktu, masa itu takkan pernah ada. Takkan pernah ada untukku. Bukan akulah yang kau cari. Waktu, berlalulah dengan segera. Pergilah menuju masa depan bersama anganmu. Angan yang tak pernah terwujud.
Dialah waktu itu. Waktu yang ada. Waktu yang tersisa. dialah waktu itu. Waktu yang terhenti. Tepat diaat ini. Dan belum berlalu.

Semua catatan mengenai sang mimpi telah hilang. Lebih keras berusaha dan semakin menghilang.
Takkan semuanya hanya angan. Kutulis semua. Tak dapat ku temu.
Mungkin bagian dalam dirinya yang lain.
Semakin teringat dan semakin terlupakan. melihat akhir masa dalam sudut pandang berbeda.
Bukan dirinya. Semua terasa janggal. Aneh.
Terdapat saksi. Saksi yang menghapus ingatan.
Dimana terdapat semua itu? Terpikirkah dalam benakmu?
Hanya akhir masa yang tersisa. Bukti yang sangat kuat itu sirna.
Bahkan tak dapat ku bertemu waktu tanpanya. Tak dapat ku menahan waktu karenanya.
Dimana ku harus mencarinya? Dimana ku dapat temukan?
Terlalu rapih. Seperti tak pernah tercipta. Seperti terbangun dalam tidur yang terjerembab.

Kini ia telah menghilang. Ada suatu rasa lega dalam dada. Terasa kini semua berubah. Takkan pernah ada yang sama lagi. Kini ia telah berpulang. Pada dirinya yang lebih terang. Waktu telah kembali berputar. Berputar seperti semula. Berlalu dengan cepat. Menghapus semua cerita yang telah tercipta.
Waktu, hanya angan diriku yang kan mampu. Mampu menghapus segala bayang ilusi yang tercipta dalam diri. Pergilah waktu, jauhi diriku. Tenggelamlah Bersama rasa yang tak pernah ada.
Waktu, ku telah bahagia. Mungkin bukan bagian dari dirimu. Mungkin hanya anganku. Anganku tuk dapat milikimu. Kini kau telah berlalu. Meninggalkan semua masa lalu. Biarlah aku sendiri sepi. dalam malam yang gulita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar