Minggu, 15 Desember 2013

8..9..10..

Aku tak pernah tahu apa dan mengapa
Namun sesuatu akan terjadi
Aku tak pernah mengerti kenapa
Namun hal tersebut pasti terjadi
Keyakinanku kembali ke awal
Bersebrangan dengan diriku yang lain
Keyakinanku tak dijadwal
Namun kemudian ia bermain
Tuhan telah benar benar menghapusnya
Segala rasa yang menyala
Namun Tuhan tak pernah menghilangkannya
Segala rasa yang datang berkala
Aku kini kembali
Dan tenggelam dalam anganku
Aku makin hilang kendali
Dalam angan yang sendu

Masa dan Rasa

Aku ingin ada masa dalam rasa
Melebur dalam asa
Bukan hanya sebongkah cerita
Atau semua tentang kita
Andai aku dapat membaca mata
Walau tanpa kata yang tercipta
Aku pasti dapat merasa
Walaupun harus terbata
Haruskah aku berkata
Semua hal yang diucapkan senja
Aku rasa kita memang sama
Seolah semua telah tercipta
Tak kuasa ku menahan semua
Segala rasa yang terbaca mata
Tak kusangka mengalir deras
Dan kini telah melewati batas
Ingin ku akhiri segalanya
Ingin ku sudahi semuanya
Namun segala rasa takkan menepi
Dan aku tak sanggup mengakhiri

Kamis, 24 Oktober 2013

Ini Aku

Ini aku
Bagian dari diriku
Yang menunggu dalam ragu
Dengan rasa ingin tahu
Ini aku
Bagian dari jiwaku
Yang inginkan hal baru
Merasuk dalam kalbuku
Dapatkah kau melihatnya
Aku menunggu dalam masa
Dengan rasa yang tak terbaca
Dan bertahan tanpa kata

Sabtu, 12 Oktober 2013

Aku Rindu Suasana Itu..

Aku rindu suasana itu..
Suasana saat kita bersama
Berbagi rasa melalui media
Bercengkrama dengan talenta
Menyatukan asa demi menggapai masa
Berbagi kehidupan dengan mereka
Membuatku merasa luar biasa

Senin, 12 Agustus 2013

Di Duniaku

Di duniaku pelangi selalu menghias langit
Hujanpun turun sambil menari
Anak anak berlari kesana kemari
Bebas lepas tertawa tiada henti
Di duniaku matahari pancarkan senyumnya
Menghangatkan semua penuh kasih
Badaipun takkan berani untuk datang
Mengganggu semua yang sedang bermain
Di duniaku tak ada tangis kesedihan
Karena harapan hadir tuk semua
Segala permintaan kan dikabulkan
Mimpi mimpi jadi kenyataan
Mengapa kau tak lihat
Apa yang kulihat
Semua yang ada dalam duniaku
Tidakkah engkau ingin miliki juga
Miliki dunia seperti duniaku
Di duniaku semua saling berpegangan tangan
Tiada yang dapat memisahkan
Tak ada curiga benci yang meresahkan
Hanya hati yang suci tanpa dendam
Di duniaku dunia yang bersahabat dengan semua
Tak ada kecurangan yang merugikan
Dan kalian yang ingin berkelahi
Pergilah jauh dari duniaku

Penghapus Tangkai

Penghapus tangkai itu menghapus segalanya
Segala yang ingin aku lupakan
Penghapus tangkai itu menghapus segalanya
Segala rasa yang takkan terlupa
Tapi kurasa tak selamanya ada
Menghapus semua derita
Apa aku harus merasa
Merasa seperti ini selamanya
Mungkin aku terlalu memaksa
Memaksa kehendak tuk bersama
Ataukah aku yang tergiur
Seolah semua rasa sedang berbaur

Rabu, 10 Juli 2013

Terjebak Nostalgia

Telah lama ku tahu engkau
Punya rasa untukku
Kini saat dia tak kembali
Kau nyatakan cintamu
Namun aku takkan pernah bisa
Ku takkan pernah merasa
Rasakan cinta yang kau beri
Ku terjebak di ruang nostalgia
Semua yang kurasa kini
Tak berubah sejak dia pergi
Maafkanlah ku hanya ingin sendiri
Ku disini

Rabu, 01 Mei 2013

Keputusanku


Pada akhirnya kita semua harus membuat keputusan. Apakah kita akan terus menyimpang atau kita kembali ke jalan-Nya. Aku bimbang. Di tengah hening malam dan rintihan hujan yang terus membasahi tanah. Tak kusangka, serpihan hujan ini membuatku menjadi seperti serpihan kecil yang memuntahkan air dari pelupuk mataku. Aku terjatuh. Dalam. Aku tak kuasa menahan semua seorang diri. Aku tak bercerita kepada siapapun, mungkin karena aku terlalu takut. Namun kalian terlalu bodoh untuk tak menyadarinya. sehingga kalian bertanya padaku "apa yang terjadi denganmu? apa yang akan kau lakukan?" dan semua itu hanya membuatku terisak dan menjerit. Aku bagai dihunus seribu pedang. Aku merintih dalam tangisku. Dan kalian menemaniku lebih. Walau tanpa kata. Air mataku terus berlinang tanpa aku mengetahui apa yang sedang berlangsung. Aku letih. Aku ingin rehat sejenak. Tidur dalam tenang tanpa harus dihantui perasaan mencekam ini. Tapi kalian tak pernah meninggalkanku sedetikpun. Lalu aku ingat seseorang yang berbicara padaku beberapa waktu yang lalu “ada orang yang mempunyai banyak teman tapi tak dianggap, ada pula orang yang tak punya banyak teman namun selalu diperhatikan.” Aku terenyuh mendengar kata-kata itu. Dan aku sangat bersyukur mempunyai teman seperti kalian. Walau rasa mencekam ini terus menghantuiku, setidaknya aku bisa tenang saat bersama kalian.
Di satu sisi aku bersyukur karena memiliki kalian. Namun di sisi lainnya, aku kecewa karena perasaan yang terus menghantuiku. Aku ingin melupakan segalanya. Namun kau bicara kembali “kadang kita akan mengingat apa yang tidak ingin kita ingat.” Lalu kau kembali berbicara “ikhlaskan, semua akan berjalan dengan baik. Tak usah kau cemaskan.” Ya, kadang aku bingung apa yang harus kulakukan. Tapi kalian mendorongku. Terus. Agar aku bangkit dan tak terjatuh. Kemudian kalian tak pernah menanyakan hal itu kembali. Karena kalian tak ingin membuatku bersimbah air mata. Kalian ganti pilu-ku dengan canda. Kalian ganti kelu-ku dengan tawa. Hingga aku bisa melupakan segalanya.
Namun saat kesendirian menjemput, aku sendu kembali. Terdiam dalam terpaan angin yang membuatku beku. Aku berpikir. Keras. Tak seharusnya aku seperti ini. Tak seharusnya aku meninggalkan-Nya. Ia telah memberiku segalanya. Lebih dari apa yang kubutuhkan. Semua ini hanya berupa pembuktian rasa sayang-Nya kepadaku. Supaya aku lulus. Dan aku percaya, setiap langkah yang Ia pilihkan untukku adalah yang terbaik. Kini telah kuputuskan, aku ikut segala rencana-Nya.

Minggu, 24 Februari 2013

Karena Ia Bayanganku

Karena ia bayanganku, maka ia tak bisa lari dariku. Tak bisa pergi menjauh dari hidupku.
Karena seperti bayangan, ada saat ia menghilang. Ada saat ia membaur.
Bayanganku takkan pernah hilang. Hanya bersembunyi. Sembuni dalam diriku. Dan pada akhirnya, ia kan kembali padaku.
Karena ia bayanganku...
Aku mencintainya melebihi diriku sendiri
Aku menjaganya seperti menjaga diriku sendiri
Karena ia bayanganku...
Alasan aku berhenti memutar waktu
Alasan aku sejenak istirahat dalam ragu
Alasan aku tertahan di kalbu
Alasan aku menahan egoku
Alasan aku kembangkan senyumku
Dan alasan aku bertahan dalam sepiku
Karena ia bayanganku...

Bayang Aku

Setiap waktu ku mencoba
Setiap waktu ku mendamba
Sejak saat itu semakin nyata
Sejak saat itu ada di jiwa
Bayang aku takkan kelabu
Bayang aku bukan di masa lalu
Bayang aku takkan hanya ragu
Dan bayang aku haru membiru
Bayanganku takkan hilang
Bayanganku takkan malang
Bayanganku bukan elang
Dan bayanganku bukan dalang
Ia takkan berbau pekat
Ia takkan berbuat jahat
Walaupun waktu tak mampu melihat
Ia kan tetap melekat